BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Thursday, March 26, 2009

Dialog RASULULLAH vs IBLIS

Dialog RASULULLAH vs IBLIS

bismillah..

i opened my mailbox n read this fwd email..really want to share with everyone..

sabda Nabi SAW:"sampaikanlah drpdku wpun 1ayat"..

20 Rahsia Syaitan

(Dialog Iblis vs Rasulullah SAW)

p/s: TOLONGLAH LUANGKN MSE ANDA UNTUK MEMBACENYA..
walaupon pnjg..
utk kebaikan kte brsame..
drpd anda mmbce cmmnt2 yg tidak brfaedah..
adalah lbh baik mmbace sst yg mmbantu kte di akhirat nnt..
sy hanye menyampaikn..
wallahualm.. :)



Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia

menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahsianya, baik yang

disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan

derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada

umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa

Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap

Rasullullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang

ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya.

Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus

semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat

keras."

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka

segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai orang

tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya

seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh

Rasulullah SAW. Maka sambut Iblis (alaihi laknat),

"Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu

sangat mulia di sisi Allah?" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai

Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu?

Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga

keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab

hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang

sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud

dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena

engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan

pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla,

cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah.

Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan

jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"

Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau

adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah

diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu

dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang

engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya,

tiadalah aku berani menyembunyikannya."

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya

Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur

leburlah badanku menjadi abu."

Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam

hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar

didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi

perisai kepada seluruh umatku..


Pertanyaan Nabi (1):

"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku

terhadapmu?"

Jawab Iblis:

"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala

musuhku di muka bumi ini."

Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena

ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya!

Ada

pun aku dapat merubah

diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan

suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru

karena dicegah oleh Allah.

Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku

cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau

berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk

agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir,

murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan

benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di

dalamnya bersamaku."


Pertanyaan Nabi (2):

"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"

Jawab Iblis:

"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya

kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih

yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat,

terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta

benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya

supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.

Demikian juga ketika pesta yang bercampur

antara lelaki dan perempuan.

Disana aku lepaskan

sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan

minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan

malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu

maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan

zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari

uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau

berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.

Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri

orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah,

sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar

berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap

saat."


Pertanyaan Nabi (3):

"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak

mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa

yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa

yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan

matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan

anggota badanmu?"

Jawab Iblis:

"Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga.

Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya.

Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua

seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu

langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama

sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di

dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi

Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu,

kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan

wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan

kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di

syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah

seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam

memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya

berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang

Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut

anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih

tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah

dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang

menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka.


Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada


apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga


tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut.


Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh

Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat

yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga

hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang

menyala.. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu

dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala

tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut."


Pertanyaan Nabi (4):

"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"

Jawab Iblis:

"Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir

juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika

tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala.

Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"


Pertanyaan Nabi (5):

"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:

"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang

sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang

manusia, pada setiap anggota badannya.

Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas

sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan

dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya,

hilang khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya

senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain.

Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya

dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam

hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa

kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda

manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat

hukuman."


Pertanyaan Nabi (6):

"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:

"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah

tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."



Pertanyaan Nabi (7):

"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:

"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah

mencukupkan rukun Islamnya."


Pertanyaan Nabi (8):

"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:

"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku.

Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan

Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang

yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan

digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya

selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit

dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya


siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa
.. Satu lagi

kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab

neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga

dibuka seluas-luasnya
, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang

bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu

mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan


garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu


dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan


ke bawah bumi yang amat dalam
. Di sana pula beberapa azab yang lain

telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku

dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri

telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur

seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa."


Pertanyaan Nabi (9):

"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:

"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku

melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka.

Karena engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti

bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat

petunjuk."

Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat

mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya

atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri

telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal

kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar.

Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan

anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena

dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika

aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena

sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah

mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh

menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu serta pandai

membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya

senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu

orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena

taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya

karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan,

"Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau

kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti


pahala Usman mati syahid
."

Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan

gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya.

Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua

mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah

golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan

kepalanya kepada sembarang berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ -

dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau

sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya."

Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya."

Pertanyaan Nabi (10):

"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:

"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti (1)hujan dari langit yang

menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada


manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya


seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita

akhirat." Yang kedua (2)umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar,

syukur dan ridha dengan karunia Allah
. Berbuat amal soleh, tawakal dan

kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti (3)Firaun; terlampau tamak dengan

harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu

masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku

hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang

kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat,

tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.

Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia

menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang

tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak

sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya

asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan

menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat,

tempat judi dan perempuan lacur."



Pertanyaan Nabi (11):



"Siapa yang serupa dengan engkau?"

Jawab Iblis:

"Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama

Islam."


Pertanyaan Nabi (12):

"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"

Jawab Iblis:

"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."


Pertanyaan Nabi (13):

"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:

"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa

pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya


tanpa dia sadari
."


Pertanyaan Nabi (14):

"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"

Jawab Iblis:

"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa

pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka
.JIKA TIDAK, aku akan

bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan

benih isterinya
. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada

pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena

kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa

membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka

makan, tiadalah merasa kenyang."

Pertanyaan Nabi (15):

"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"

Jawab Iblis:

"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah,

menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil

air wudhu’, maka padamlah marahnya.
"


Pertanyaan Nabi (16):

"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"

Jawab Iblis:

Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau

bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan


diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu.
"


Pertanyaan Nabi (17):

"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis:

"Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka

(mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lag
i. Lalu aku lenakan

dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib

dan isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat."


Pertanyaan Nabi (18):

"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis:

"Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak

diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat

tengah malam."


Pertanyaan Nabi (19):

"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:

"Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"


Pertanyaan Nabi (20):

"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:

"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka,

membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah

bersabda, ‘Syurga itu di bawah tapak kaki ibu

0 comments: